Berbagi Pengalaman

Pentingnya Niat


Syabab-Zonehai sobat ini adalah tulisan pertama ane di blog ini, semoga semuanya dalam keadaan sehat. okelah langsung saja kali ini ane akan coba menulis artikel tentang niat.

Pentingya Niat

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قََََالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّمَا الأَعْمَالُ
بِالنِّيَاتِ وَ إِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى, فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُةُ إِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ, وَ مَنْ
كَانََتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا أَوْ امْرَاةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْه

Dari Umar bin Khottob radhiyallahu 'anhu beliau berkata :

“Aku mendengar Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam bersabda : “ Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya setiap orang itu sesuai dengan apa yang dia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya karena Allah dan Rasul Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (Muttafaqun ‘alaih).

Takhrij Hadist
HR. Bukhari no. 1, Muslim no. [1907], Ahmad dalam Musnad 25/1, Abu Daud no [2201], Tirmidzi [1637], Malik dalamMuwaththo’ [983], Nasa’I 58/1, dll.

Penjelasan Singkat

Ini adalah hadist yang agung, dan dijadikan dasar suatu kaidah dari kaidah-kaidah Islam. Kias yg shohih (benar) di dalam menimbang amalan-amalan dari sisi diterima atau tidaknya amalan tersebut, dan dari sisi banyak atau sedikitnya pahala.



Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam mengkabarkan bahwasanya poros suatu amal adalah terletak pada niatnya, maka apabila niatnya bagus, dan murni karena Allah subhanahu wa ta'ala, maka amalannya diterima.

Adapun jika niatnya bukan karena Allah subhanahu wa ta'ala maka amalannya ditolak.



Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam memberikan satu permisalan yang menjelaskan tentang kaidah yang mulia ini dengan hijrah



maka barang siapa yang hijrah dari negeri kekufuran karena mencari pahala dan mengharapkan wajah Allah subhanahu wa ta'ala, serta mencari kedekatan dengan Nabi shalallahu 'alaihi wasalam  agar dapat mempelajari ilmu syar’i maka hijrahnya di jalan Allah subhanahu wa ta'ala dan Allah akan memberikan ganjaran pahala.



Sedangkan barangsiapa yang hijrah karena tujuan dunia maka dia tidak akan mendapatkan pahala, bahkan dia akan di‘iqob (dihukum) oleh Allah azza wa jalla.



Fiqih Hadist

  • Niat adalah syarat agar diterimanya setiap amalan
  • Niat itu tempatnya di dalam hati dan bukan dilafazhkan sebagaimana yang telah disepakati oleh para ‘ulama dalam seluruh amalan.
  • Amalan-amalan itu bisa baik apabila niatnya baik dan niat yang baik tidaklah akan menjadikan amalan yang mungkar menjadi ma’aruf, dan amalan bid’ah menjadi sunnah, maka betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan akan tetapi ia tidak mendapatkannya.
  • Ikhlas adalah syarat diterimanya amalan, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan menerima suatu amalan kecuali apabila ikhlas karena Allah subhanahu wa ta'ala dan mengikuti sunnah Rasulullah 

Faidah dari Hadits :

  • Bahwa sangat pentingnya niat di dalam setiap amal perbuatan, dan bahwasannya poros sah atau tidaknya suatu amalan, dan balasannya sesuai dengan niatnya.
  • Anjuran mengikhlaskan niat karena Allah subhanahu wa ta'ala dan menjelaskan keutamaanya.
  • Peringatan dari keinginan dunia dengan amalan akhirat dan menjelaskan rendahnya yang demikian itu.
  • Bahwasanya manusia itu bertingkat-tingkat di dalam niat-niatnya.
  • Baik dan bagusnya pengajaran Nabi Muhammad dan sempurnanya balaghoh dan penjelasannya dari sisi beliau menyebutkan dasar-dasar dan kaidah-kaidah yang menyeluruh kemudian beliau menjelaskan dengan contoh.



Referensi :

-Taisir Alam (Syarh ‘Umdatul Ahkam) karya Asy-Syaikh Abdullah Ali Bassam


-Bahjatun Nadzirin (Syarah Riyadus Sholihin) karya Asy-Syaikh Salim

-Tanbihul Afham (Syarah ‘Umdatul Ahkam) karya Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin


Tag : Hadits
0 Komentar untuk "Pentingnya Niat"

Back To Top